BOGOR PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) terus melakukan inovasi operasional perusahaan dengan memanfaatkan kemajuan dan keunggulan teknologi 4.0. Teknologi 4.0 saat ini sudah masuk ke dalam semua lini bisnis, termasuk perkebunan kelapa sawit. Astra Agro telah mengembangkan beberapa aplikasi berbasis digital untuk mempermudah dan meningkatkan kinerja perusahaan, di antaranya Melli (mill excellent indicator), Amanda (aplikasi mandor), dan Dinda (daily indicator of Astra Agro).
Presiden Direktur Astra Agro Santosa mengatakan, perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin agar bisa berdaya saing. Semua aplikasi yang dikembangkan Astra Agro dioperasikan melalui Operation of Astra Agro yang merupakan sistem induk dengan basis informasi real time. Saat ini, setiap unit bisnis yang tergabung dalam Grup Astra sudah menggu nakan kecanggihan teknologi, Astra Agro juga tidak mau ketinggalan. “Aplikasi yang kami kembangkan semuanya bertujuan untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan, juga sejalan dengan komitmen pemerintah agar mengikuti perkembangan teknologi 4.0,” ujar dia saat Talk to The CEO di Bogor, kemarin.
Dengan kemajuan teknologi dan didukung kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas maka Astra Agro sudah mengembangkan aplikasi yang diberi nama Melli. Aplikasi Melli ini berguna untuk memasok data yang cepat dan akurat mengenai indikator-indikator yang ada di pabrik kelapa sawit, pasokan data sangat diperlukan untuk melakukan analisa dan permasalahan yang ada di pabrik. Astra Agro juga mengembangkan aplikasi Amanda untuk menjawab tantangan pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai dengan standar Astra Agro. Ada juga aplikasi dengan nama Dinda yang fokus pada pengembangan 1ST Santosa model sistem yang mendukung konsep operasional excellent. “Dengan aplikasi yang dikembangkan maka akan menambah daya saing perusahaan sehingga produksi bisa meningkat dan semua yang terlibat di dalamnya senang dan bahagia,” jelas dia.
Memasuki 2020, Astra Agro semakin optimistis melihat pasar karena harga tandan buah segar (TBS) sawit mulai naik. Namun Santosa belum bisa memperkirakan berapa harga minyak mentah untuk tahun ini, meski sudah ada gambaran bahwa harganya akan membaik karena perekonomian global sudah stabil. Harga minyak sawit di pasar global biasanya berkorelasi dengan harga minyak mentah. “Pasar global memang misteri karena tidak bisa ditentukan apakah membaik atau krisis, kunci agar perusahaan bertahan yaitu melakukan inovasi. Pengembangan aplikasi teknologi digital yang kami kembangkan adalah solusi untuk menjawab tantangan ekonomi global. Kami sudah siapkan senjata sebelum bertempur, dengan adanya aplikasi digital kami tidak khawatir lagi menghadapi tantangan di pasar global,” ujar dia. Astra Agro juga banyak melakukan pe nelitian dan pengembangan pengelolaan industri kelapa sawit Astra Agro sudah menandatangani kerja sama dengan dua lembaga pendidikan, yaitu Universitas Komputer (Unikom) Indonesia (Bandung) dan Institut Pertanian Stiper (Yogyakarta). Keija sama dengan kedua lembaga pendidikan tersebut bertujuan mengembangkan potensi serta keunggulan sawit dan akan melakukan riset-riset dan kajian yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi digital.
Pasar Ekspor
Dalam kesempatan itu, Santosa mengatakan, adanya wabah Virus Korona di Tiongkok tidak terlalu mempengaruhi kinerja Astra Agro karena Tiongkok bukan pasar utama ekspor minyak sawit perusahaan tersebut. Pasar utama ekspor perusahaan adalah negara di Asia Selatan, terutama India, permintaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPG) di India terus tumbuh dalam tiga tahun terakhir ini. “Tiongkok kena Virus Korona tidak masalah, kami lebih banyak melakukan ekspor ke India,” ujar dia.
Santosa justru mengatakan, pihaknya akan menjajaki pasar Inggris. Sejak Inggris keluar dari Uni Eropa (UE), potensi pasarnya terus dilirik pelaku usaha sawit, termasuk Astra Agro. Astra Agro sedang mempelajari kebutuhan sawit di Inggris, apakah sawit indonesia masuk kategori layak atau perlu ditingkatkan lagi kualitasnya. Sejauh ini. Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama dengan Inggris dan terus membuka peluang pasar baru. Pemerintah Inggris pernah menyatakan ketertarikannya ingin membeli sawit Indonesia tetapi sebelum dibeli harus dilihat dulu kualitasnya. “Astra Agro siap menjajaki Inggris dan akan memperbaiki kualitas produk sehingga digemari negara mitra. Inggris merupakan pasar menjanjikan yang tidak boleh disia-siakan,” ungkap dia. (dho)
Source: Investor Daily