Struktur Tata Kelola Keberlanjutan

Perseroan telah membangun hard structure dan soft structure untuk menopang infrastruktur implementasi Good Corporate Governance (GCG). Dalam menetapkan hard structure GCG, Perseroan mengacu pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menetapkan bahwa struktur badan tata kelola Perseroan terdiri atas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan organ pendukung, meliputi Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris. Astra Agro telah menetapkan struktur tata kelola tertinggi yang terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Sebagai wujud implementasi tata kelola Perseroan yang baik dan menjaga independensi, Dewan Komisaris di Astra Agro tidak boleh merangkap sebagai Direksi.

Fungsi keberlanjutan Perseroan yang meliputi aspek lingkungan dan sosial merupakan tanggung jawab langsung Directorate of Agronomy and Sustainability yang memainkan peran utama secara substansi dalam mencapai target-target yang dipandu melalui rencana aksi lima tahun. Secara struktural, Vice President of Sustainability (VP Sustainability) mendapatkan wewenang dan bertanggung jawab melaporkan kemajuan implementasi kebijakan secara berkala kepada Presiden Direktur dan Chief of Agronomy and Sustainability Officer (CASO). Dalam implementasinya, VP Sustainability melakukan koordinasi ke seluruh fungsi dan operasional untuk memastikan prinsip-prinsip keberlanjutan diterapkan, dipantau, dilaporkan dan diverifikasi. Kemajuan dievaluasi sebagai bahan perbaikan. Selain itu, VP Sustainability juga meninjau kecukupan pengendalian internal organisasi untuk memperkuat kredibilitas pelaporan keberlanjutan Perseroan. Pada setiap anak perusahaan, Perseroan juga telah melengkapi organisasi dengan asisten sustainability yang memiliki kompetensi dan latar pendidikan yang memadai untuk memastikan substansi keberlanjutan dapat terimplementasi dengan tepat. Organisasi didukung oleh sumber daya manusia dengan strata pendidikan yang bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan (Doktor, Magister dan Sarjana), latar pendidikan yang cukup berasal dari lulusan dalam dan luar negeri, misalnya dari Universitas terkemuka di Indonesia seperti IPB, Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya dan University of Sydney-Australia.

Berikut adalah struktur tata kelola keberlanjutan Astra Agro untuk periode 2022:

Kami percaya bahwa kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan adalah hal penting dalam sebuah proses menjadi perusahaan kelapa sawit yang berkelanjutan. Astra Agro berkomitmen untuk terus melakukan pendekatan dengan para pemangku kepentingan.

Pendekatan yang kita lakukan mempertimbangkan triple bottom line dimana sebagai perusahaan kami tidak hanya fokus pada peningkatan profit perusahaan tapi kami juga membagi nilai positif baik bagi dari segi sosial dan lingkungan. Pendekatan dengan pemangku kepentingan yang kami lakukan meliputi LSM lokal dan internasional, pemerintahan daerah ataupun pusat, serikat pekerja, para ahli-ahli di berbagai bidang spesifik dan tentu kepada para pemasok sebagai bagian penting dalam rantai pasok kami.

Kami menghormati hak asasi manusia baik masyarakat adat dan lokal setempat dengan mempertimbangkan Pemberitahuan di Awal dan Tanpa Paksaan (Padiatapa). Hal ini bertujuan untuk mencegah/meminimalkan konflik, mendorong kesuksesan hasil pembangunan  sebuah projek, melindungi hak-hak masyarakat, memenuhi ketaatan legal hukum formal dan bagian dari standar praktik pembangunan yang baik.

Pada tanggal 20 Sepetember 2022, koalisi beberapa NGO melayangkan open letter terhadap kami. Berikut tanggapan kami atas hal tersebut.

Padiatapa
Padiatapa
icon5
Petani

Persetujuan atas Dasar Informasi di awal Tanpa Paksaan (Padiatapa)

Salah satu bagian kebijakan keberlanjutan Astra Agro adalah menghormati hak asasi manusia baik masyarakat adat dan lokal setempat dengan mempertimbangkan pemberitahuan di awal dan tanpa paksaan (Padiatapa). Hal ini bertujuan untuk mencegah/meminimalisir konflik, mendorong kesuksesan hasil pembangunan  sebuah projek, melindungi hak-hak masyarakat, memenuhi ketaatan legal hukum formal dan bagian dari standar praktik pembangunan yang baik.

Langkah-langkah penting dalam implementasi Padiatapa antara lain :

  1. Sosialisasi kepada masyarakat adat dan lokal
  2. Informasi dampak dan manfaat
  3. Pemetaan partisipatif kepemilikan lahan
  4. Negoisasi penandatanganan kesepakatan
  5. Implementasi kesepakatan

Petani

Kemitraan dengan petani menjadi bagian penting dari proses bisnis kami, mengingat luasan lahan kemitraan yang dikelola cukup besar. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk semakin berinovasi dan meningkatkan program-program kemitraan kedepannya agar kehadiran perusahaan perkebunan kelapa sawit memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Dari program-program kemitraan yang telah dijalankan pada kebun masyarakat baik plasma, KKPA, IGA, dan swadaya, perusahaan mempunyai tujuan sebagai berikut :

  1. Meningkatkan Produktifitas Kebun Mitra
  2.  Meningkatkan Pendapatan Petani Mitra
  3.  Memberikan Informasi dan Edukasi
  4.  Membantu untuk memperoleh sertifikasi ISPO
Pengaku kepentingan 1
Pengaku kepentingan 2
a7