TELEN – Membangun profil pelajar Pancasila di awal-awal kurikulum merdeka merupakan tantangan yang sangat menarik. Terlebih kegiatan belajar mengajar yang sempat terganggu akibat masa pandemi yang menyebakan kurang intensnya interaksi antara siswa, guru, dan orang tua.
Hal ini mengakibatkan sindrom yang dikenal denganlearning loss, sindrom yang mengakibatkan menurunnya kualitas pendidikan siswaserta mempengaruhi minat serta motivasi belajar siswa. Hal ini diperparah dengan minimnya edukasi penggunaan gadget yang tepat guna.
SMP Karya Nusa Lestari, di Kecamatan Telen, Kutai Timur, Kaltim,mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan sebuah acara training bertajuk AMT atau Achievement motivation training dan pengayaan literasi kepada 20 siswa terpilih yang memerlukan pendampingan intensif, Selasa-Kamis (12-14/7).
“Acara ini dapat membentuk profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif Sekaligus pemanasan mengajar bagi guru guru SMP KNL dalam bentuk team teaching,” ujar kepala sekolah SMP KNL, Ikhfar Taufik.
Ahmad Faizal, staff pengajar SMP Yayasan Astra Agro sekaligus PIC acara AMT mengatakan tujuan training ini untuk memberikan pemahaman pada siswa mengenai pengembangan diri menyambut kurikulum mandiri, menguatkan motivasi dan motif berprestasi, mengenali karakter karakter pribadi berprestasi dan menanamkan kepada para siswa tentang pentingnya karakter positif.
Acara dibuka dengan menampilkan video motivator terkenal asal Australia, Nick Vujicic, untuk menyampaikan pesan bahwa keterbatasan tidak menghalangi manusia untuk berprestasi dan bermanfaat bagi banyak orang. Motivator memberikan slide paparan moto para founding fathers Republik Indonesia untuk membakar semangat belajar siswa.
Seperti pesan Bapak proklamator Soekarno dengan motivasinya “Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang.”
Serta petuah Jendral Soedirman “Kepandaian yang bagaimanapun tingginya, tidak ada gunanya jika orang itu memiliki sifat menyerah. Tentara akan hidup sampai akhir zaman, tentara akan timbul dan tenggelam bersama negara.”
Acara juga diisi berbagai tepuk tangan dan yel-yel sampai akhirnya ditutup dengan materi perenungan diri pada sesi pertama. Terlihat ekspresi siswa-siswi sangat antusias dan merasakan energi motivasi yang meningkat untuk meningkatkan prestasinya.
Sesi kedua siswa-siswi diajak untuk belajar tentang kepedulian terhadap lingkungan dan kemampuan team work, sesi ketiga dalam rangkaian acara ditutup dengan Latihan circuit training untuk mengaktifkan kemampuan fisik siswa siswi.
“Semoga dengan adanya training ini menjadikan energi positif bagi siswa-siswi Melejit dan siap untuk mengarungi kurikulum merdeka,”harap Ahmad Faiza. (*)
Sumber: Vivaborneo.com