JAKARTA – Nalco Water menyoroti inovasi pengolahan air dengan solusi digital dalam sebuah webinar yang diadakan untuk para pelaku industri kelapa sawit di Asia Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia, baru-baru ini. Pemanfaatan solusi digital diklaim bisa mengefisienkan dan menekan biaya produksi industri kelapa sawit.
Fokus pada Industri 4.0, fase berikutnya dari revolusi industri yang menggabungkan produksi dan operasi di pabrik melalui digitalisasi berpotensi untuk diimplementasikan di berbagai industri, salah satunya industri kelapa sawit dan akan menekan biaya produksi.
“Potensi teknologi digital untuk mengubah sistem air di dunia sangat tidak terbatas. Visibilitas penggunaan air secara real-time terbukti bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi pengoperasian boiler dan pengolahan air, sehingga perusahaan kelapa sawit dapat fokus memaksimalkan efisiensi dan operasional berkelanjutan,” ujar Taufiq Sonhajih, praktisi industri dan pemegang sertifikat BNSP untuk perkebunan kelapa sawit, dikutip Kamis (10/2).
Saat ini, lebih dari 36% minyak nabati dunia berasal dari perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Indonesia dan Malaysia. Pabrik kelapa sawit di Indonesia setidaknya mengonsumsi 3.500-7.500 liter air per metrik ton minyak sawit yang diproduksi.
Pemrosesan buah, boiler steam, dan sistem pendinginan water-intensive membutuhkan air dalam jumlah yang signifikan.
Survei yang dilakukan Nalco Water terhadap perusahaan industri pun menunjukkan bahwa hanya 8% perusahaan yang secara efektif dapat memantau proses pengelolaan airnya dan lebih dari 50% nya membutuhkan waktu hingga tujuh hari untuk menyelesaikan persoalan kritis dalam pengelolaan air.
Di situlahah, sistem solusi digital perlu masuk dan dimanfaatkan. Sistem pemantauan digital memungkinkan manajer pabrik melacak penggunaan air secara real-time untuk mendeteksi dini apabila terdapat masalah operasional.
Dengan demikian, apabila ada masalah dapat diatasi lebih awal. Hal ini berarti akan lebih banyak insights yang didapatkan untuk ditindaklanjuti dalam pengolahan air serta akan menghasilkan operasi pengolahan air yang lebih bersih dan baik.
Teknologi 3D TRASAR
Sementara itu, teknologi 3D TRASAR Nalco Water diklaim telah membantu perkebunan kelapa sawit Malaysia KKS Sua Betong Sime Darby Palm Oil Mill untuk menghemat biaya operasional tahunan hingga US$ 43.000, mengurangi penggunaan lebih dari 17.000 meter kubik air, dan mengoptimasi penggunaan biomassa 900 ton per tahun.
Sistem teknologi 3D TRASAR mampu mencegah kerusakan boiler, mengurangi blowdown berlebih, serta bisa meminimalisasi terbentuknya kerak (scale) dan korosi.
Regional Chief Engineer di Sime Darby Ir Jivaratnam Ramasundaram mengatakan, beralih ke Industri 4.0, teknologi 3D TRASAR Nalco Water merupakan salah satu solusi yang tersedia untuk pengolahan air dan efektifitas operasional boiler.
“Kami melihat adanya peningkatan yang signifikan pada kondisi boiler setelah menerapkan teknologi tersebut. Manfaat yang didapatkan untuk boiler kami dalam menjalani operasional jangka panjang sepadan dengan investasinya,” tutur Jivaratnam. (Abdul Muslim)
Sumber: Investor.id