Senior Vice President Research and Development, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Cahyo Wibowo menyebut riset merupakan bagian integral dari implementasi visi dan misi perusahaan. Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Media Gathering Talk to The CEO, di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada Kamis (30 Oktober 2025).
“Sejak awal berdirinya, Astra Agro telah menanamkan semangat untuk menjadikan perusahaan ini sebagai yang paling produktif dan inovatif di dunia. Karena itu, investasi jangka panjang melalui riset menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan,” ujar Cahyo.
Astra Agro memiliki pusat R&D di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, yang melahirkan inovasi-inovasinya. Mulai dari bibit unggul serta pupuk hayati yang mampu mendorong peningkatan produksi serta melestarikan keragaman hayati.
Diungkapkan Cahyo, sejak R&D Astra Agro berdiri pada 2008, pengembangan biokontrol telah menjadi salah satu pilar utama.
“Upaya ini bukan hanya mengurangi polusi lingkungan dan risiko kesehatan, tetapi juga memperkaya keanekaragaman hayati serta mendukung climate-smart agriculture,” ungkapnya.
Salah satu fokus riset utama yang dilakukan yaitu pengembangan biokontrol, sebagai solusi ramah lingkungan dalam pengelolaan hama dan penyakit tanaman, sekaligus mensukseskan program ketahanan pangan.
Sebagai informasi, biokontrol memanfaatkan musuh alami, mikroba, atau produk turunannya untuk menekan populasi hama dan penyakit tanpa ketergantungan pada pestisida sintetis.
Di antara riset yang dilakukan 2013 telah berhasil menciptakan inovasi mengembangkan pupuk hayati Astra Efficient Microba (Astemic), yang merupakan hasil pemanfaatan mikroba unggul dari kebun-kebun Astra Agro.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kesehatan tanah dan penyerapan hara. Melainkan lebih efisien dengan menurunkan ketergantungan pada pupuk anorganik hingga 25%, dan mampu menekan emisi carbon. Ini menjadi bukti nyata dalam penerapan prinsip pertanian berkelanjutan.
Berencana kolaborasi untuk terus berinovasi
Astra Agro juga rencana kerjasama dengan BRIN untuk melanjutkan inovasi ini agar menghasilkan formulasi pupuk hayati baru yang semakin efisien dan ramah lingkungan.
Tak hanya itu, pada tahun 2020, Astra Agro juga merilis tiga varietas unggul kelapa sawit hasil pengembangan internal, yakni AAL Lestari, AAL Sejahtera, dan AAL Nirmala.
Ketiganya dirancang untuk menjawab kebutuhan peningkatan produktivitas tanpa perluasan lahan tanam. Lima tahun berselang, yakni pada 2025 ini Astra Agro kembali melepas bibit-bibit unggul dengan berbagai pembaruan serta keunggulan bernama DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, DxP AAL Sejahtera MRG.
Ketiganya merupakan varietas yang toleran terhadap penyakit busuk pangkal batang yang menjadi ancaman utama perkebunan kelapa sawit, atau kerap disebut penyakit Ganoderma.
Adapun ketiga varietas baru tersebut, melengkapi tiga varietas sebelumnya yang telah terbukti unggul dalam produktivitas.
“Penyakit Ganoderma sudah menyebar luas di beberapa wilayah seperti Sulawesi Barat dan Sumatera. Karena itu, kami berupaya mengembangkan varietas yang memiliki ketahanan moderat terhadap penyakit ini, disertai kultur teknis yang baik agar tetap menghasilkan produktivitas tinggi,” kata Cahyo.
Selain ketahanan terhadap penyakit, varietas terbaru ini juga dirancang untuk mencegah partenokarpi atau buah kempet, sehingga kualitas buah lebih terjaga.
Dengan kombinasi produktivitas tinggi, ketahanan penyakit, dan efisiensi budidaya, Astra Agro berharap varietas ini dapat menjadi solusi bagi industri sawit nasional dalam menghadapi tantangan global di masa depan.
Direktur Perbenihan Perkebunan Kementerian Pertanian Ebi Rulianti mengatakan pupuk hayati dan varietas bibit-bibit unggul buatan Astra Agro diharapkan dapat bermanfaat dalam menunjang dan memajukan industri kelapa sawit Nasional.
“Pengaplikasian pupuk hayati sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak residu pupuk anorganik yang dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas tanah sebagai media tanam baik dari segi fisika, kimia maupun biologi tanahnya. Demikian juga pemanfaatan biokontrol dan benih unggul bermutu sangat diharapkan untuk meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu kelapa sawit dan olahannya,” katanya.
Inovasi yang dilakukan Astra Agro untuk memperkuat daya saing sekaligus menjawab tantangan produktivitas dan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional. Langkah ini sesuai dengan visi yang diusung Perseroan yakni ingin menjadi perusahaan agrobisnis yang paling produktif dan paling inovatif di dunia ini diwujudkan melalui riset dan pengembangan (R&D).
Lebih lanjut, Cahyo menambahkan bahwa upaya menemukan berbagai solusi dan inovasi baru bukanlah perkara mudah. Tantangan seringkali dihadapi, terlebih ketika tujuan akhirnya adalah untuk mendukung kepentingan nasional agar industri kelapa sawit dapat terus menjadi penopang penting perekonomian Indonesia.
“Kami meyakini kunci utama keberhasilan riset dan pengembangan terletak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Atas dasar itu, perusahaan terus berinvestasi secara konsisten dalam peningkatan kompetensi dan kapasitas SDM di seluruh lini organisasi,” pungkasnya.
Sumber: Sawit Indonesia
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya










