Setiap pagi ketika matahari baru menyembul di balik rimbun pohon sawit, Dewi sudah bersiap dengan seragam kerjanya. Ia mengikuti apel pagi bersama rekan-rekannya, lalu menyusuri kebun sawit milik PT Gunung Sejahtera Dua Indah (GSDI) untuk memastikan kondisi tanaman tetap terawat.
Dewi bukan sekadar pekerja rawat biasa. Ia adalah perempuan asli suku Dayak Kaharingan yang bekerja penuh dedikasi di perusahaan yang merupakan anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk tersebut.
Di tengah stereotip yang sering melekat pada perempuan, terutama di industri perkebunan sawit yang didominasi laki-laki, Dewi hadir sebagai pengecualian sekaligus teladan.
“Merawat kebun bukan hanya pekerjaan bagi saya. Ini adalah tanggung jawab, sumber kehidupan keluarga, dan wujud rasa syukur atas tanah leluhur yang subur,” ujar Dewi saat ditemui di kawasan kebun PT GSDI, Kalimantan Tengah, Senin, 21 April 2025.
Selain menjadi pekerja yang andal, Dewi juga menjalankan peran sebagai ibu dari dua anak kembar yang kini menempuh pendidikan di sekolah binaan perusahaan. Baginya, lingkungan kerja yang inklusif dan fasilitas yang mendukung memberikan ruang tumbuh yang ideal, tidak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi keluarganya.
–page”Saya merasa dihargai di sini. Astra Agro memberikan tempat dan juga fasilitas yang nyaman dan aman untuk tinggal dan bekerja. Apalagi saya memiliki 2 putra kembar yang masih usia sekolah, saya berharap suatu saat anak-anak saya menjadi orang yang sukses,” ungkap Dewi.
Cerita Dewi mencerminkan nilai-nilai keberagaman dan kesetaraan yang dijunjung tinggi oleh PT Astra Agro Lestari. Melalui berbagai kebijakan yang berpihak pada semua karyawan tanpa memandang suku, agama, maupun gender, perusahaan ini terus mendorong terciptanya ruang kerja yang sehat dan berdaya.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Prosper with the Nation yang menjadi bagian dari pilar People dalam Sustainability Aspirations Astra Agro. Perusahaan menempatkan manusia sebagai pusat dari pembangunan berkelanjutan, memastikan setiap individu mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkontribusi.
Momen peringatan Hari Kartini menjadi relevan dalam melihat kembali peran perempuan dalam dunia kerja. Sosok seperti Dewi membuktikan bahwa dengan ruang dan kesempatan yang setara, perempuan mampu menjadi penggerak utama perubahan-bahkan di sektor yang selama ini dianggap maskulin.
Melalui tangan-tangan seperti Dewi, sawit tetap tumbuh subur, dan harapan akan masa depan yang lebih baik pun ikut tumbuh, menyatu dalam keringat dan semangat seorang putri Dayak di tengah rimbun kebun Kalimantan.
Sumber: Borneo News
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya