Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Puskesmas Kerumutan dibantu oleh PT Sari Lembah Subur (SLS) berupaya mengentaskan risiko stunting dengan cara membudidayakan daun kelor. Kepala Puskesmas Kerumutan Harno mengatakan, pihaknya bersama PT SLS sudah menggalang penanaman daun kelor di setiap rumah untuk wilayah Kerumutan sejak 2019.
Dalam 5 tahun terakhir, lanjutnya, jumlah penderita gizi buruk mengalami penurunan drastis. “Awalnya ada sekitar 20 anak dengan gizi buruk dan riwayat penyakit. Setelah kami galakkan penanaman daun kelor dan pembagian bibitnya, sejak 2023 Kecamatan ini sudah masuk dalam kategori zero stunting,” kata Harno, Selasa (3/9/2024).
Harno mengatakan, semua wilayah memiliki risiko gizi buruk dan stunting, tetapi yang perlu diperhatikan ialah cara menanggulanginya dengan segala keterbatasan. Oleh sebab itu, Harno menilai daun kelor bisa menjadi solusi pengentasan stunting. Adapun daun-daun kelor yang sudah siap panen bisa dimasak sebagai sayur untuk salah satu menu MPASI.
Lalu, dikeringkan hingga bisa diolah menjadi serbuk dan diseduh sebagai minuman bagi ibu hamil. “Sekarang pembuatan bubuk daun kelor menjadi fokus dengan bantuan dana, sarana dan prasarana dari PT SLS. Kami juga melakukan pelatihan kader dengan harapan ekstrak daun kelor bisa diekspor,” imbuhnya.
Harno menambahkan, sejauh ini hanya PT SLS yang peduli terhadap kesehatan Masyarakat di wilayah Kerumutan, sedangkan perusahaan lain belum memberikan kontribusi. Oleh sebab itu, dia merasa terbantu dengan program Community Feeding Center (CFC) yang telah berjalan sejak 2016.
Saat ini, ada 27 posyandu plus 8 posyandu internal di 10 Desa dalam Kecamatan Kerumutan. “CFC hanya ada di Kerumutan, Puskesman lain di Pelalawan belum ada. Hal ini karena saya dan PT SLS peduli dengan pertumbuhan generasi sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam buku Daun Kelor, Stunting, dan Ketahanan Nasional yang ditulis oleh dr Theresia Monica Rahardjo menyebutkan bahwa tanaman itu kaya akan nutrisi. Misalnya asam amino, antioksidan, dan senyawa anti inflamasi. Selain itu, tanaman ini juga mengandung vitamin dan mineral tingkat tinggi seperti zat besi, kalsium, vitamin A, B, C dan E.
Asisten CSR Sari Lembah Subur, Hanafi Febrian menyampaikan, bila penanaman daun kelor merupakan inisiatif perusahaan, warga dan Puskesmas. Menurutnya dengan penanaman tersebut para warga bisa menerima manfaat. “Penanaman kelor kami lakukan serentak di desa-desa dan rumah-rumah karena memiliki manfaat yang bagus bagi tubuh,” pungkasnya.