PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) menunjukkan komitmennya dalam mempertahankan kinerja produktivitas industri sawit nasional, salah satu yang dilakukan yakni dengan replanting atau peremajaan sawit dengan bibit unggul.
Chief Executive Officer Astra Agro Djap Tet Fa, dalam media visit ke LKBN ANTARA di Jakarta, Jumat, menjelaskan pihaknya melakukan replanting atau peremajaan kelapa sawit setiap tahunnya seluas 8.000 hektare.
Aktivitas ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas crude palm oil (CPO) untuk memenuhi permintaan domestik maupun ekspor di masa yang akan datang.
“Kami menyadari bahwa kebutuhan CPO terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan kebutuhan energi baru terbarukan. Melalui replanting, Astra Agro berusaha meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kebutuhan dalam negeri untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ujar dia.
Dirinya mengungkapkan program replanting ini menjadi langkah penting untuk memastikan produktivitas kelapa sawit tetap optimal seiring dengan usia tanaman yang semakin tua.
Tanaman sawit yang sudah melewati masa produktif akan digantikan dengan bibit unggul yang memiliki potensi hasil lebih tinggi serta daya tahan yang lebih baik terhadap penyakit.
“Replanting bukan sekadar mengganti tanaman lama dengan yang baru, namun investasi jangka panjang untuk masa depan industri sawit Indonesia. Dengan bibit unggul dan good agricultural practices (GAP), kami berharap produktivitas CPO perusahaan dapat meningkat,” katanya lagi.
Lebih lanjut dikatakan dia, Astra Agro baru saja melepas bibit-bibit unggul dengan berbagai pembaruan serta keunggulan bernama DxP AAL Nirmala MRG, DxP AAL Lestari MRG, DxP AAL Sejahtera MRG.
Ketiga bibit tersebut merupakan inovasi Astra Agro yang lebih tahan terhadap penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh Ganoderma Sp.
Adapun Ganoderma Sp menyebabkan pelapukan/pembusukan pada bagian pangkal batang pohon hingga membuat tanaman mati secara perlahan.
Hal ini dapat menjadi kendala produktivitas perkebunan sawit secara nasional.
“Salah satu upaya kami dalam menangani penyakit ini yaitu dengan meneliti dan mengembangkan bibit unggul moderat tahan serangan Ganoderma Sp serta kultur teknis yang baik dan mampu menghasilkan produksi yang tinggi,” kata Djap Tet Fa.
Sumber: Antara News
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya










