Dr. Winarno, M.Pd., tersenyum bangga. Ada kegembiraan di hati Kepala Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Kalimantan Timur itu. “Anak-anak menjadi lebih kreatif,” katanya singkat.
Dorongan menjadi kreatif seperti lomba majalah dinding, lomba karya ilmiah, hingga lomba pemanfaatan sisa pengolahan kelapa sawit yang diikuti siswa sekolah, menurutnya, sangat bermanfaat.
Lomba-lomba itu memang baru saja digelar, tepatnya di SMKN 3 Penajam Paser Utara (PPU), saat diadakan acara “Sobat Sawit Goes to School”, Selasa (19/8/2025).
Kegiatan yang disingkat dengan sebutan SoSwit ini diikuti ratusan siswa dari sejumlah sekolah di Kabupaten PPU, antara lain SMAN 4 PPU, SMKN 4 PPU, MAN 1 Babulu PPU, SMK Muhammadiyah 1 PPU, dan SMAN 2 PPU.
Program edukatif itu bertujuan untuk memberikan informasi yang seimbang kepada generasi muda mengenai kelapa sawit, sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan melalui pemanfaatan hasil pengolahan kelapa sawit dan daur ulang, mendorong kreativitas dan inovasi dalam pengembangan produk serta agribisnis.
Selain itu, acara SoSwit juga dirancang untuk membangun semangat kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri agar generasi muda siap menghadapi tantangan masa depan.
Inisiatornya adalah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melalui Bidang Kampanye Positif, Kompartemen Sektor Pendidikan. Kegiatan ini di dukung penuh oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), dan Perusahaan sawit Grup Astra Agro yang beroperasi di Kaltim juga turut berpartisipasi.
Selain lomba, para siswa juga memperoleh pengetahuan melalui talk show interaktif. Suasana penuh semangat pelajar menjadikan kegiatan ini lebih dari sekadar sarana belajar, melainkan menjadi wadah menumbuhkan literasi serta kepedulian terhadap lingkungan.
Ketua GAPKI Cabang Kalimantan Timur, Rachmat Perdana Angga, sangat mendorong edukasi seperti program ini. “Masih banyak informasi yang salah kaprah tentang industri kelapa sawit. Padahal sawit memberi kontribusi besar terhadap ekonomi, sosial, lingkungan, dan energi terbarukan. Edukasi seperti ini sangat penting agar generasi muda punya pemahaman seimbang,” ujarnya.
Intan Nurcahayani dari Bidang Kampanye Positif Kompartemen Pendidikan Dasar & Menengah GAPKI, juga mengajak generasi muda melihat sawit dari perspektif baru. Industri ini terbukti banyak berkontribusi.
Menurutnya, peluang kerja di industri sawit juga sangat luas, dari perkebunan, pabrik, logistik, manajemen, hingga industri turunan seperti minyak goreng, sabun, cokelat, kosmetik, dan skincare.
“Sawit bukan hanya komoditas, tetapi sumber kehidupan jika dikelola dengan benar. Generasi muda jangan ragu untuk mengenal dan mengambil bagian di dalamnya,” katanya.
Kepala SMKN 3 PPU, Nurlaili Sunawardhani, menyambut baik. Ia menilai program ini bermanfaat bagi siswa maupun guru sekaligus membuka wawasan tentang peluang kerja di sektor sawit.
“Komentar negatif tentang sawit sering terdengar, khususnya di Kalimantan Timur. Namun lewat kegiatan ini, insyaallah muncul respons positif bahwa sawit memberi manfaat besar, bahkan sisa pengolahannya pun bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.

Sumber: VIVA Borneo
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya










