Fatur Rachman Hidayat adalah pemuda di balik terbentuknya organisasi Inisiasi Muda di sebuah desa rural yang berdekatan dengan salah satu entitas usaha Astra Agro, PT Letawa di kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Ketika anak seusianya sedang bergelora mengembangkan diri, Fatur berpikir keluar dari kebiasaan dengan memulai organisasi non-profit ini sendirian pada usia 23 tahun.
Berawal dari keinginannya memberikan manfaat bagi kampung halamannya, Fatur mencoba membuat perubahan yang dimulai dari anak-anak muda di sekitarnya. Pembuat perubahan muda sekilas terlihat seperti gelar penuh megah, namun Fatur Rachman menyibak pemahaman dangkal itu untuk menunjukkan perjuangan sejati dari seorang pendidik.
Ya, Fatur berprofesi sebagai seorang dosen muda di Universitas Terbuka di Pasangkayu, juga sebagai pengajar mata pelajaran wirausaha di sekolah menengah atas di Desa Tikke, kampung halamannya. “Pada dasarnya saya memang suka belajar dan berbisnis, jadi mungkin itu yang membawa saya pada profesi pengajar sejak saya lulus S2 hingga saat ini,” kata Fatur.
Ia memprakarsai organisasi Inisiasi Muda ini bermodalkan tekad yang kuat. Fatur mulai bersuara di desanya, memasarkan tujuannya dari mulut ke mulut dan memanfaatkan situs jejaring sosial pada waktu itu. Tahun 2022 menjadi tahun mula kegiatan ini berlangsung.
Kiprah Fatur sebagai pendiri Inisiasi Muda melesat setelah program besar perdana bersama anggotanya, yaitu penanaman ratusan pohon di Desa Tikke yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut dan melibatkan perangkat desa hingga masyarakat setempat. “Selain pemerintah desa dan masyarakat, program dan kegiatan Inisiasi Muda ini didukung penuh oleh perusahaan yang berdampingan dan membina Desa Tikke, yaitu PT Letawa,” ungkapnya.
Menurut Fatur, jika tidak ada dukungan baik materi maupun non-materi oleh salah satu anak usahaAstra Agro yang berada di Sulawesi Barat, mungkin organisasinya tidak akan sampai di titik sekarang. Saat ini Fatur telah membawahi puluhan anggota di organisasinya, yang terdiri dari anak-anak muda Desa Tikke, khususnya bagi mereka yang tidak memiliki kegiatan. “Saya ingin mengubah kegiatan mereka menjadi lebih produktif dengan bergabung dan aktif di komunitas Inisiasi Muda ini,” katanya.
Mulai dari membuat podcast kecil-kecilan terkait kepedulian komunitas untuk lingkungan desa, menjadi pembicara di acara seminar, melaksanakan kegiatan peduli desa, hingga kegiatan-kegiatan rutin di desa kini menjadi aktivitas positif yang dijalani oleh komunitas Inisiasi Muda.
Perubahan Bukan Hal Instan
Ketua dan pendiri Inisiasi Muda, Fatur Rahman Hidayat, menyebutkan bahwa pemberdayaan pemuda, khususnya di daerah, memang tak bisa secara instan. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif mulai dari ilmu dasar, analisis bisnis, hingga strategi pemasaran yang jitu agar sukses di pasar.
Ia juga menyampaikan kerap mendapatkan tantangan dalam membangun kesadaran para anggotanya, apalagi komunitas ini adalah organisasi non-profit. “Seringkali teman-teman terpaku untuk mendapat keuntungan secara materi. Nah, sementara kita di Inisiasi Muda ya betul-betul lembaga sosial yang tidak ada bayaran. Meyakinkan mereka yang sejauh ini menjadi tantangan besar bagi saya,” ungkapnya.
Syukurnya, PT Letawa senantiasa menggandeng Inisiasi Muda sebagai mitra dalam mengembangkan kompetensi pemuda wilayah sekitar. Melalui PT Letawa yang bekerja sama dengan Inisiasi Muda, berbagai program sosial, edukasi, dan lingkungan dilaksanakan di wilayah Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Dukungan Astra Agro melalui PT Letawa sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mewujudkan Sustainability Aspiration 2030, khususnya pada aspek kontribusi publik. Melalui kolaborasi ini, PT Letawa berupaya memperkuat kapasitas generasi muda desa agar dapat mandiri dan berdaya secara sosial maupun ekonomi.
Salah satu puncak kolaborasi tersebut terlihat dalam gelaran webinar nasional bertajuk ‘Pemuda Desa Berdampak’, yang dilaksanakan secara hybrid di Desa Jengeng Raya, Sulawesi Barat, Minggu 25 Mei 2025. Kegiatan bertema ‘Dari Desa untuk Dunia’ itu dihadiri ratusan pemuda dari berbagai wilayah.
Inisiasi Muda menargetkan menjadi organisasi mandiri yang fokus pada program Edutechpreneur dan Sosiopreneur. Salah satu inisiatif yang tengah dirancang adalah program ketahanan pangan berkelanjutan yang tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi ruang belajar bagi masyarakat desa.
Tak hanya itu, mimpi terbesar komunitas ini bersama PT Letawa juga ingin bisa memberikan beasiswa kepada anak-anak usia sekolah di desa yang ingin bersekolah namun terkendala biaya. Fatur dan komunitasnya yakin PT Letawa, yang sudah dikenal sebagai perusahaan yang ikut memberdayakan masyarakatnya, bisa membantu mewujudkan mimpi dan cita-cita tersebut.
Fatur juga menceritakan desanya begitu berubah sebelum dan setelah PT Letawa hadir. “Tak bisa dipungkiri, sejak awal berdiri PT Letawa membawa perubahan khususnya pada pemberdayaan ekonomi,” ujarnya. Kontribusi tersebut tidak pernah selesai bahkan sampai detik ini. Hampir 80% masyarakatnya mencari nafkah dari PT Letawa, baik sebagai karyawan langsung maupun pihak ketiga yang bekerja sama dengan PT Letawa.
Harapan ke depannya tidak muluk. Komunitas ini bisa terus berdiri, minimal memberikan kegiatan positif bagi para pemudanya saja sudah menjadi kebanggaan bagi Fatur sama seperti kehadiran PT Letawa di desa tempat tinggalnya.










