Perlahan tapi pasti, tahun 2045 akan menjadi momen istimewa bagi Indonesia: 100 tahun kemerdekaan! Generasi Emas 2045 akan merayakan tonggak sejarah ini, dan untuk mewujudkan mimpi besar tersebut, swasembada pangan adalah fondasi yang tak bisa ditawar. Pemerintah pun sudah menegaskan komitmennya untuk memastikan kita semua bisa memanfaatkan hasil bumi sendiri, tanpa perlu lagi bergantung pada impor.
Menyambut visi besar Pemerintah, PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) tak tinggal diam. Sebagai bagian dari bangsa yang besar, Astra Agro turut bahu membahu mendukung program swasembada pangan 2025 dengan beragam inisiatif penanaman tumbuhan yang menjadi bahan pokok seperti jagung dan padi.
Mungkin banyak yang mengenal Astra Agro sebagai perusahaan kelapa sawit. Namun, kini mereka memperluas langkah nyata dengan menanam jagung secara serentak di lahan-lahan anak usahanya, mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi. Ini bukan sekadar program bisnis, melainkan wujud nyata komitmen Astra Agro untuk “Prosper with the Nations” atau dalam bahasa berarti Sejahtera Bersama Bangsa. Astra Agro kerap berupaya memberikan kontribusi nyata bagi negara dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menariknya, Astra Agro melibatkan seluruh komunitas yang menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan: para karyawan beserta keluarganya, yang disebut sebagai paguyuban. Saat ini, ada 499 paguyuban yang tersebar di 8 provinsi, terdiri dari lebih dari 30.000 kepala keluarga! Mereka adalah komunitas yang sangat solid dan mandiri. Bahkan sebelum program penanaman jagung ini, paguyuban-paguyuban ini sudah jago membudidayakan berbagai jenis tanaman.
Bagi Astra Agro, semangat pemberdayaan masyarakat dan ketahanan pangan ini sudah menjadi denyut nadi di setiap lini usahanya. Sebuah program yang ternyata sejalan dengan target pemerintah untuk menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Penanaman jagung ini menjadi langkah awal yang berkolaborasi dengan pemerintah setempat, fokus pada peningkatan produksi komoditas pangan strategis. Kita semua tahu, jagung punya potensi luar biasa bagi ketahanan pangan dan ekonomi nasional. Selain menjadi makanan pokok, jagung juga bahan baku penting untuk pakan ternak, tepung, dan berbagai makanan olahan lainnya. Bahkan, jagung menjadi sumber bahan baku penting bagi 32 sektor industri, menempatkannya sebagai komoditas pertanian dengan nilai tambah tertinggi ketiga setelah padi dan kelapa sawit.
Setelah penanaman serentak yang berhasil dilakukan oleh sebanyak 31 entitas Astra Agro yang tersebar di seluruh Indonesia, kemudian mereka juga berhasil memanen perdana jagung hampir secara serentak, diantaranya terdapat di Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat serta Sulawesi Tengah.
Dukungan Astra Agro untuk ketahanan pangan tidak berhenti pada jagung. Mereka juga menghulurkan tangan dengan memberikan bantuan benih padi gogo untuk ditanam di lahan seluas 100 hektare kepada kelompok-kelompok tani di Kabupaten Cianjur. Ini bukan hanya soal memenuhi kebutuhan pangan, tapi juga menjaga warisan budaya leluhur kita.

Padi gogo adalah permata budaya yang kini sedang dihidupkan kembali di Bumi Parahyangan, Jawa Barat. Menanam padi gogo berarti turut serta dalam program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan beras di negara kita. Sebagai jenis padi yang bisa tumbuh di lahan kering atau tadah hujan, padi gogo adalah solusi cerdas untuk mendukung swasembada pangan di Kabupaten Cianjur, yang juga menjadi salah satu sumber ketahanan pangan bagi masyarakat Baduy. Budidaya padi gogo sudah dilakukan sejak zaman dulu kala karena tanaman ini punya daya tahan yang lebih baik di musim kemarau. Menariknya lagi, proses penanamannya lebih sederhana karena tak butuh sistem irigasi yang rumit.
Padi jenis ini mampu menghasilkan gabah kering hingga 7 ton per hektare dan masa panennya relatif lebih cepat dibanding padi biasa. Padi gogo juga bisa ditanam bersama tanaman lain (sistem tumpang sari). Dan yang tak kalah penting, beras dari padi gogo ini termasuk beras premium yang baik untuk penderita diabetes.
Penanaman padi gogo di Cianjur berlangsung di 7 lokasi berbeda, seperti Desa Kanoman, Desa Cigea, dan Desa Cibokor. Astra Agro berkolaborasi erat dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian untuk memastikan bantuan ini sampai ke tangan yang tepat. Kerjasama antara Astra Agro, pemerintah, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Cianjur ini adalah langkah nyata untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan.
Dalam waktu dekat, Astra Agro akan melaksanakan panen perdana padi gogo bersama warga di desa-desa tersebut. Nantikan keseruan ceritanya di Sustainability Aspiration Stories berikutnya, ya!










