Inilah kisah tentang semangat menggapai impian. Perpaduan kebaikan dan hal positif yang membuahkan medali emas.
Di sebuah sudut tenang pelosok perkebunan sawit, jauh dari gemerlap kota, seorang anak kecil bernama Lalu Ahmad Fayaz merangkai kisahnya sendiri. Bukan dengan sesuatu yang berkilau, melainkan dengan semangat polos, ketekunan dan energi yang mengalir dari keluarga serta lingkungan sekitar.
Fayaz baru berusia tujuh tahun. Senyumnya sederhana, rasa ingin tahu yang besar terpancar di matanya. Sekilas ia sama seperti anak-anak seumuran lainnya. Tapi siapa sangka, dari ruang kelas sederhana di lingkungan perkebunan, ia menjelma menjadi juara nasional. Fayaz meraih medali emas dalam Olimpiade Nasional Bahasa Inggris, mengalahkan lebih dari 600 peserta dari sekolah-sekolah terbaik di Indonesia.
Bahkan, anak terakhir dari 6 bersaudara ini mengungguli peserta dari sekolah internasional berkurikulum Cambridge. Ia menyelesaikan seluruh soal dengan nilai sempurna, dalam waktu hanya 54 menit. Tercepat.
Tidak hanya tentang angka yang sempurna. Prestasi Fayaz adalah cerita tentang harapan yang tumbuh di tempat yang hampir tidak dilirik oleh sebagian orang untuk menumpuh pendidikan formal. Fayaz, anak kebun yang bermimpi dan diberi kesempatan untuk mewujudkannya.
Setiap pagi, sebelum cahaya matahari masuk di sela-sela pohon sawit, seorang anak yang bercita-cita menjadi polisi ini bersiap berangkat ke sekolah. Sekolah Dasar tempatnya menimba ilmu adalah sekolah binaan PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP) & PT Agro Menara Rachmat (AMR), salah satu anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro) yang bertempat di Kalimantan Tengah. Di sinilah benih mimpi Fayaz ditanam, di pupuk, disiram dengan semangat para guru yang tak hanya mengajar, tapi juga mendengarkan. Yang tak hanya berfokus pada pelajaran, tapi juga menumbuhkan kepercayaan diri.
“Ia anak yang penuh semangat,” ujar guru pendampingnya, Putri Azzahra Salsabilla. “Bukan hanya cerdas, tapi juga tekun dan selalu haus belajar. Yang paling penting, dia percaya bahwa ia bisa,” tambahnya.
Di rumah, terdapat sosok lain yang menjadi pemecut semangat: ibundanya. Seorang perempuan sederhana yang menjadi guru pertama, teman belajar, dan penyemangat tanpa henti. Ia mendampingi Fayaz malam demi malam, menjawab rasa ingin tahu anaknya, membacakan cerita, melatih pengucapan Bahasa Inggris.
Di balik keberhasilan ini, ada fondasi kuat yang tak terlihat di layar pengumuman juara, yaitu, komitmen jangka panjang Astra Agro dalam menumbuhkan masa depan lewat pendidikan. Di tengah target operasional dan orientasi bisnis, Astra Agro melalui unit-unit usahanya, termasuk PT GSIP AMR, berkomitmen untuk memberikan fasilitas yang baik, memberikan pelatihan kepada guru, menciptakan ruang aman bagi anak-anak seperti Fayaz. Perusahaan kelapa sawit nasional ini mendorong generasi penerus menggapai cita-cita lebih tinggi.
“Kami percaya bahwa setiap anak Indonesia, tanpa memandang di mana ia dilahirkan, berhak mendapat pendidikan yang berkualitas dan lingkungan yang mendukung,” terang Administratur PT GSIP AMR, Rahadian Tegar.
Kemenangan Fayaz bukanlah akhir cerita. Ia adalah awal dari babak baru yang bukan hanya untuk dirinya, tapi juga untuk anak-anak lain di pelosok negeri. Ia adalah simbol bahwa masa depan bisa lahir dari mana saja. Bahwa ruang kelas sederhana pun bisa menjadi landasan untuk mendapatkan prestasi setinggi-tingginya. Bahwa ketekunan dan dukungan yang tulus bisa mengantar seorang anak menuju panggung prestasi.
Dari tempat yang diragukan banyak orang, Fayaz berdiri, tersenyum, dan membawa pulang emas. Tapi sesungguhnya, lebih dari medali, ia membawa pulang harapan, bagi banyak anak lain, bagi para orang tua, bagi guru-guru yang tak kenal lelah, dan bagi bangsa yang terus bermimpi tentang masa depan yang lebih cerah.
Sumber: Antara News
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya