Sangata-Kepolisian Resor (Polres) Kutai Timur (Kutim) melalui Polsek Muara Wahau bersinergi bersama PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), melakukan panen jagung guna mendukung program ketahanan pangan.
“Kegiatan panen berjalan lancar dan sukses menghasilkan jagung hibrida atau jagung pipil dengan output yang maksimal,” ucap Kapolsek Muara Wahau AKP Satria Yudha, saat dihubungi via telpon di Sangatta, Kamis.
Ia menjelaskan dua anak usaha PT AAL yaitu PT Karyanusa Ekadaya (KED) dan PT Subur Abadi Plantations (SAP) jadi mitra dalam program ketahanan pangan di Kutim.
Satria mengatakan melalui penanaman jagung merupakan wujud nyata dukungan perusahaan terhadap program Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Harapan kami, ke depan PT KED dan PT SAP bisa memperluas lahan tanam jagung melalui program Asta Cita Presiden, sehingga panen berikutnya bisa mencakup hingga lima hektar dan menghasilkan lebih banyak serta lebih optimal,” katanya.
Dikemukakannya bahwa panen jagung yang dilakukan kedua anak usaha PT AAL itu, dilaksanakan pada Rabu (21/5) berhasil memanen sebanyak total 1,65 ton jagung pada lahan seluas 1,5 hektar.
Sementara itu Administratur PT KED, Rasid menambahkan bahwa PT KED memulai penanaman jagung Februari 2025.
Menurutnya proses penanaman, perawatan, hingga panen sepenuhnya melibatkan tenaga kerja di perusahaannya, sehingga karyawan turut memperoleh pengetahuan baru tentang budidaya jagung.
“Saat awal, beberapa kali kami coba gagal. Namun, ketika kita belajar secara mandiri akhirnya kami berhasil memanen jagung ini lebih dari 1 ton,” ucapnya.
Rasid menuturkan dalam budidaya jagung, PT KED memanfaatkan pupuk organik meliputi tandan kosong kelapa sawit dan pupuk cair kelapa sawit.
Hal itu, sejalan dengan Astra Agro Sustainability Aspirations. Penggunaan pupuk ini juga mencerminkan komitmen perusahaan terhadap prinsip keberlanjutan.
“Kelapa sawit memiliki setiap bagian dari tanaman itu punya kegunaan atau dapat dimanfaatkan sehingga tidak ada yang terbuang sia-sia,” ucapnya.
Administratur PT Subur Abadi Plantations Muhammad Abdus Syukur, menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan lahan di lereng bukit yang berada di sekitar areal perkebunan sawit untuk ditanami jagung.
“Kami memilih memanfaatkan ruang kosong di sela-sela tanaman sawit, meskipun letaknya berada di area yang cukup miring,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan kontur lahan yang tidak rata, proses penanaman jagung tidak bisa dilakukan secara serentak.
“Setelah panen, kami akan kembali melakukan penanaman jagung yang berkelanjutan dan berharap berharap hasilnya bisa lebih baik dari sebelumnya,” ujar Muhammad.
Source: https://kaltim.antaranews.com/
Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya