Isu stunting telah menjadi perhatian nasional karena bisa menghalangi target generasi emas 2045. Astra Agro dengan semangat “Sejahtera Bersama Bangsa” tengah berupaya membantu pemerintah dalam mewujudkan visi pemuda-pemudi Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. 

Sebagaimana diketahui, faktor geografis kerap menjadi tantangan yang menyulitkan bagi pemerataan layanan kesehatan kepada masyarakat. Sementara, kebutuhan untuk sosialisasi, sarana dan prasarana kesehatan atau tenaga ahli masih sangat minim. 

Kondisi stunting tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, namun juga berdampak kepada perkembangan kognitif anak sehingga berpotensi mempengaruhi pencapaian akademik dan kualitas hidup di masa depan.

Oleh sebab itu, pencegahan stunting di area rural perlu mendapatkan perhatian khusus serta aksi nyata. Astra Agro berupaya mewujudkan visi Generasi Emas 2045, dengan mengadakan kegiatan rutin posyandu sebagai upaya perusahaan dalam memberikan layanan kesehatan dan mencegah stunting di kalangan masyarakat setempat. 

Upaya tersebut diturunkan dalam program pemberdayaan posyandu binaan di sekitar anak perusahaan Astra Agro. Selain diperuntukan bagi karyawan dan keluarga, fasilitas kesehatan posyandu juga terbuka bagi masyarakat lokal. Perusahaan mendukung upaya ini dengan memberikan makanan tambahan dan vitamin untuk memastikan kecukupan gizi. 

Astra Agro juga memberlakukan strategi jangka panjang melalui pemberdayaan kader posyandu.  Kader posyandu adalah masyarakat setempat yang bekerja secara sukarela untuk membantu implementasi program kesehatan di wilayah posyandunya. Hingga dengan tahun 2024, sebanyak 2.080 kader posyandu binaan telah mendapatkan training serta pendampingan secara intens dan Kerjasama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas.

Memberantas Stunting Hingga Ke Pedalaman Indonesia

Sejumlah kelompok masyarakat setempat yang bermukim di dekat perusahaan mendapatkan bantuan sarana dan prasarana perusahaan. Diantara kelompok  yang mendapatkan manfaat dari program pencegahan stunting ini adalah Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di wilayah Jambi serta penduduk desa Towiora dan Tinauka di Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Pada kuartal kedua tahun 2024, layanan posyandu menjangkau 105 balita dan 12 ibu hamil dari kelompok SAD, dengan fokus pada pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan kecukupan gizi. 

Seorang dokter melakukan pemeriksaan kesehatan rutin kepada anak dari Suku Anak Dalam

Untuk meningkatkan efektivitas Posyandu, di tahun 2024 perusahaan memberdayakan 30 kader Posyandu dengan memberikan insentif dan pelatihan, bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Lalu untuk di wilayah Desa Toiwora dan Desa Tinauka, program Posyandu diimplementasikan dengan pemberian bantuan makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan kepada 38 ibu hamil, 146 balita, dan 82 lansia di lima Posyandu (satu unit di Desa Toiwora dan empat unit di Desa Tinauka).

Kolaborasi Dalam Program Penyuluhan

Pertunjukan cerita dongeng dengan boneka di Posyandu Dalesa, Kalimantan Tengah

Perusahaan turut melakukan kolaborasi dengan komunitas di wilayah setempat untuk menjalankan program pencegahan stunting. Salah satunya melalui kelas balita yang ditujukan untuk merangsang pertumbuhan kognitif dan motorik anak seperti yang dilakukan di Posyandu Dalesa, Desa Pandu Sanjaya, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng. 

Para balita tengah terpesona dengan kehadiran boneka yang bisa berbicara, menghidupkan cerita dongeng yang penuh warna. Kegiatan tersebut bukan hanya sekadar hiburan, tetapi bagian dari upaya besar Astra Agro untuk mengoptimalkan peran Posyandu dalam pengentasan stunting dan mendukung perkembangan anak-anak. 

“Stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tapi juga memengaruhi pertumbuhan kognitif dan motorik anak. Ini adalah isu yang perlu kita hadapi bersama, karena masa depan bangsa kita, Generasi Emas 2045, dimulai dari sini,” ungkap Febriansyah selaku Community Development Astra Agro Area Kalimantan Tengah.

Di Posyandu Dalesa, Astra Agro berfokus tidak hanya pada pemberian makanan tambahan (PMT) untuk memperbaiki gizi anak-anak, tetapi juga pada aspek yang sering terlupakan, stimulasi sensorik dan motorik. Menurut Febriansyah, Posyandu yang selama ini dikenal sebagai tempat pemeriksaan kesehatan harus lebih aktif dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak, dengan memberi perhatian pada stimulus yang memacu kemampuan anak dalam berinteraksi dengan dunia sekitarnya.

Di tengah kelas, dua perempuan dari Komunitas Sayang Anak Kobar Kampung Dongeng, Asmi dan Titi, menjadi pusat perhatian. Mereka membawa serta boneka beraneka warna, yang digunakan untuk mengenalkan anak-anak pada berbagai jenis hewan. Cerita yang dibawakan pun tidak hanya menyentuh, tetapi juga mengajak anak-anak berinteraksi aktif, merangsang otak dan motorik mereka.

Program ini bukanlah langkah pertama Astra Agro dalam mendukung kesehatan anak-anak. Sejak 2022, perusahaan yang bergerak di industri kelapa sawit ini telah mengakselerasi prinsip keberlanjutan melalui Sustainability Aspirations. Ini bukan hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga tentang memberi kontribusi nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus.

Harapannya, gerakan ini bisa menular ke seluruh penjuru Indonesia, membantu mengurangi angka stunting, dan membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Tinggalkan Balasan