Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Pekanbaru – Selama puncak musim kemarau 2024, PT Sari Lembah Subur (SLS), perusahaan perkebunan kelapa sawit Grup Astra Agro Lestari, bekerjasama dengan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA). Salah satunya, KTPA yang berlokasi di Desa Mak Teduh, Kabupaten Pelalawan.
Sinergi itu untuk mencegah dan mengatasi kebakaran lahan mengingatletak desa ini bersebelahan dengan PT SLS.
Ketua KTPA Bejo Utomo mengaku kerap melakukan patroli selama musim kemarau untuk mencegah timbulnya kebakaran lahan. Dia berupaya mencegah timbulnya kebakaran lahan karena jika terjadi kebakaran maka kerugian materil yang ditimbulkan sangat besar.
“Saya memiliki 3 kavling kebun kelapa sawit, dua di antaranya pernah mengalami kebakaran. Maka itu, saya tidak ingin terjadi lagi kebakaran,” kata Bejo saat ditemui belum lama ini.
Bejo menyebutkan saat ini ada 15 anggota KTPA yang terdiri dari para orang tua dan anak muda. Menurutnya, semua pihak telah menyadari pentingnya menjaga lingkungan dari kobaran api. Inisiasi pembentukan KTPA, lanjutnya, pun telah digagas sejak lama supaya tidak ada kejadian kebakaran lahan seperti beberapa tahun lalu.
“Saya telah mengalami dua kali kebakaran, lahan lama saya habis. Untung saja mendapatkan bantuan dari SLS dengan penggantian bibit,” jelasnya.
Selama melakukan patroli, lanjutnya, KTPA akan menyisir hingga ke dalam kebun dan area-area yang dekat dengan lahan rawan kebakaran.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis bahwa puncak musim kemarau akan jatuh pada Juli dan Agustus pada 2024. Sejauh ini, kata Bejo tanda-tanda api belum muncul sama sekali.
Selama melakukan patroli dia kerap mengingatkan teman-teman lain untuk waspada dan tidak membuang puntung rokok sembarangan.
Adapun PT SLS berupaya ikut membantu perjuangan anggota KTPA dengan memberikan sejumlah sarana dan prasarana. Misalnya, bantuan berupa perahu yang sangat diperlukan untuk menjangkau daerah-daerah yang berada di seberang sungai. Selain itu juga bantuan berupa pompa.
Asisten CSR Sari Lembah Subur Hanafi Febrian menyampaikan bahwa tujuan utama pembentukan KTPA adalah menjadi garda terdepan pemadaman api. Ia menuturkan bahwa KTPA dan PT SLS saling bersinergi untuk menghalau kebakaran.
“Kami selalu sosialisasi rutin ke warga agar selalu waspada saat musim kering seperti ini. Bersama PT SLS ada banyak tim yang akan mencegah adanya api,” pungkasnya.
Sumber: Riau.antaranews.com