Penafian
Artikel ini mungkin berisi materi berhak cipta, yang penggunaannya mungkin tidak diizinkan oleh pemilik hak cipta. Materi ini disediakan dengan tujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan. Materi yang terdapat dalam situs web Astra Agro didistribusikan tanpa mencari keuntungan. Jika Anda tertarik untuk menggunakan materi yang memiliki hak cipta dari materi ini dengan alasan apapun yang melampaui ‘penggunaan wajar’, Anda harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari sumber aslinya
Palu – PT Lestari Tani Teladan (LTT) menggelar pelatihan guna meningkatkan pengetahuan petani di Morowali, Sulawesi Tengah dalam berinovasi mengembangkan produk-produk pertanian.
“Pelatihan ini melibatkan 93 kelompok tani di Kabupaten Morowali Utara dan Morowali terkait pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit,” kata Pimpinan Pelatihan, Pujangga Yultama Tigana melalui keterangan tertulisnya diterima di Palu, Sabtu.
Ia menjelaskan perusahaan ini salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit grup Astra Agro Lestari yang beroperasi di Kabupaten Donggala.
Kegiatan yang diprakarsai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) ini melaksanakan fieldtrip site di PT LTT, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola perkebunan kelapa sawit.
Sejak tahun 1990, perkebunan kelapa sawit di Indonesia mengalami perkembangan pesat, yang mana luas areal perkebunan kelapa sawit rakyat mencapai sekitar 6,72 juta hektare pada akhir 2023, atau sekitar 41 persen dari total luas perkebunan sawit di Indonesia.
Pada 2024, luas ini diproyeksikan meningkat menjadi 6,9 juta hektare, dengan sebagian besar merupakan petani swadaya, namun pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan oleh petani rakyat masih belum optimal, sehingga diperlukan program pelatihan terpadu untuk meningkatkan kemampuan mereka.
“Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang alat dan mesin pertanian, pengelolaan alat mekanisasi pemupukan, perawatan dan proses panen, serta penanganan limbah B3. Selain itu, pelatihan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan pengelolaan APD dan alat panen serta angkut,” ujarnya.
Pujangga mengemukakan, bahwa seluruh rangkaian kegiatan pelatihan telah diselesaikan selama empat hari mulai dari tanggal 19-22 Agustus 2024.
Para peserta sedikitnya dibekali dengan delapan materi, yang meliputi materi kebijakan dan organisasi pengelolaan sapras perkebunan, pengenalan alat dan mesin perkebunan, pengelolaan air (tata air), penanganan infrastruktur kebun, penggunaan alat aplikasi pupuk dan pestisida, pengelolaan alat panen dan angkut, penanganan limbah B3, serta kunjungan lapangan.
“Untuk kunjungan lapangan difasilitasi oleh PT LTT dan Grup Astra Agro Lestari yang berlokasi di perbatasan antara Sulawesi Tengah dengan Sulawesi Barat,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kegiatan kunjungan lapangan dilakukan di empat stopsite antara lain workshop dan peralatan mekanis, gudang dan TPS LB3, pemanenan dan chemis pestisida.
Mewakili LPP Agro Nusantara, Pujangga mengapresiasi manajemen PT Lestari Tani Teladan atas dukungan selama kegiatan ini.
Ia berharap para peserta yang telah mengikuti pelatihan dengan baik dapat menerapkan ilmu yang didapat di kelompok masing-masing.
Kegiatan fieldtrip ini turut dihadiri oleh berbagai pihak, diantaranya Pujangga Yultama Tigana, Pimpinan pelatihan beserta tim dari LPP Agro Nusantara, Ari Iswahyudi, Administratur PT Lestari Tani Teladan, serta tim fieldtrip yang terdiri dari Dodie Amri Prajanegara, Irsyad Aslam, Melinda Gusti, Muhammad Mulyadi, Muhammad Abid Najmuddin, Sudarman Huat, Suryanta, Fathul Hidayat, Alfreds Sumelung, dan Didik Karyono.
Fathul Hidayat, mewakili Administratur PT LTT mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sarana untuk mendapatkan pengalaman praktis dalam budidaya kelapa sawit, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari hasil perkebunan.
Manajemen PT Astra Agro Lestari Area Sulawesi, yang merupakan induk PT LTT turut mengapresiasi kegiatan ini sebagai sinergi positif antara perusahaan, LPP Agro Nusantara, dan pemerintah dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan petani sawit, khususnya di Morowali dan Morowali Utara.
Sumber: Sulteng.antaranews.com