Jakarta – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah merealisasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 186 miliar hingga kuartal I 2023.
Direktur Astra Agro Lestari Mario Casimirus Surung Gultom menuturkan, perseroan menyerap belanja modal sebesar Rp 186 miliar pada kuartal I 2023. Angka tersebut menurun dari serapan belanja modal pada periode yang sama 2021 sebesar Rp 212 miliar.
Belanja modal tersebut salah satunya dialokasikan untuk penanaman kembali (replanting) dan pemeliharaan. Dalam kesempatan yang sama, Mario juga mengakui bahwa fenomena El Nino dapat berdampak pada kelangsungan bisnis produsen sawit, tak terkecuali AALI.
Secara psikologis, El Nino akan mempengaruhi produksi crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit. Selain itu, secara agronomis efek dari El Nino akan dirasakan beberapa tahun mendatang, akan tetapi saat ini tidak berpengaruh.
“Secara agronomis efek dari El Nino kita merasakan 6-1 tahun ke depan, sekarang tidak pengaruh,” kata Mario dalam acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2023, Rabu (5/7/2023).
Sebelumnya, Astra Agro Lestari telah menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi akibat El Nino. Sebab, Elnino merupakan fenomena alam yang menjadi tantangan bagi perusahaan maupun industri sawit dan mungkin agribisnis pada umumnya yang tidak bisa dihindari.
Communication and Investor Relation Manager Astra Agro Lestari Fenny A. Sofyan mengatakan, pada kuartal I 2023, produktivitas cukup baik. Namun, terdapat kemungkinan El Nino akan mempengaruhi produktivitas 1 sampai 1,5 tahun ke depan.
“Strategi lainnya yang dilakukan perusahaan dalam menghadapi El Nino ini adalah tim siap siaga kebakaran lahan yang telah kita miliki. Selain memastikan sarana prasarana tim siap siaga juga melakukan sosialisasi dengan komunitas masyarakat peduli api yang selama ini sudah kita bentuk dan latih. Selain itu sosialisasi untuk tidak melakukan pembakaran lahan serta membuang sumber api sembarangan seperti puntung rokok dan tanggap lapor jika melihat titik api menjadi hal yang tidak kalah critical untuk kami lakukan,” kata dia.
Astra Agro Lestari Siapkan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun pada 2023
Sebelumnya, emiten perkebunan kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 1,4 triliun pada 2023. Ini mengingat Astra Agro Lestari bakal perawatan dan penanaman kembali kebun kelapa sawit (replanting).
Direktur Astra Agro Lestari Mario Casimirus Surung Gultom menuturkan, pihaknya menyiapkan belanja modal Rp 1,4 triliun pada 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk perawatan dan replanting.
“Untuk capex tahun 2023 kira-kira Rp 1,4 triliun dan diperuntukan untuk rawat dan replanting itu Rp 400-600 miliar,” kata Mario dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).
Di sisi lain, Astra Agro Lestari tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja. Lantaran, pendapatan dan laba bersih tahun lalu mengalami penurunan.
“Jadi strategi peningkatan laba tentu tidak bisa dilepaskan dari melakukan efisiensi dan peningkatan produktivitas baik secara agronomi maupun secara proses bisnis. Walaupun kita lakukan dengan semaksinal mungkin tapi kalau harga jual mengalami penurunan tentu profitnya terpengaruh, karena kita pure play di komoditas,” kata Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa.
Selain itu, perseroan juga melakukan strategi penjualan melalui komersil yang oportunistik sebagai salah satu upaya meningkatkan kinerja pada 2023.
“Kita melakukan strategi penjualan melalui komersil yang opportunistic baik domestik maupun ekspor kita lihat dari hari ke hari mana yang kasih terbaik,” kata dia.
Strategi Astra Agro Lestari
Sementara itu, ia berharap agar Astra Agro bisa menjadi perusahaan perkebunan dengan proses kerja paling efisien.
“Dari sisi operasional dengan berbagai macam perubahan dan improvement di business process, penggunaan teknologi digitalisasi, kita berharap bisa menjadi perusahaan perkebunan dengan proses kerja paling efisien dalam konteks jangka pendek dari sisi agronomi ada riset terapan, dalam jangka panjang mengembangkan bibit baru di masa depan, sekarang kita menghasilkan tiga bibit ungul,” imbuhnya.
Astra Agro membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 21,83 triliun. Pendapatan itu turun 10,25 persen dibanding 2021 sebesar Rp 24,32 triliun.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,73 triliun, turun 12,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,97 triliun.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, emiten perkebunan kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) memutuskan untuk membagikan dividen untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 404 per lembar saham.
Communication and Investor Relations Manager Astra Agro Lestari Fenny Sofyan menuturkan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022 sebesar Rp 404 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai.
“Sebesar Rp 404 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai yang akan diperhitungkan dengan dividen intern sebesar Rp 85 per lembar saham yang telah dibayarkan pada 24 Oktober 2022,” kata Fenny dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).
Dengan demikian, sisa dividen tersebut sebesar Rp 319 per lembar saham akan dibayarkan pada 4 Mei 2023 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 14 April 2023 pukul 16.00 WIB.
“Serta memberikan wewenang kepada direksi perseroan untuk melaksanakan pembagian deviden tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan,” kata dia.
Sumber: Liputan6.com